Fenomena angin duduk, kenali sebab dan cara pencegahannya

HEALTHY LIFE - Salah satu gangguan kesehatan yang akrab di tengah masyarakat adalah Angin Duduk. Angin duduk atau angina adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada dada akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah. Terganggunya pasokan darah ini terjadi karena adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Serangan angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba.

Nyeri dada yang dialami oleh penderita angin duduk kemungkinan bisa menjalar sampai ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Selain gejala tersebut, gejala angin duduk lainnya adalah:
  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Gelisah.
  • Mengeluarkan keringat berlebihan.
Meskipun tidak semua nyeri dada berhubungan dengan penyakit jantung, Anda tetap harus waspada. Temui dokter jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri pada dada, namun belum pernah terdiagnosis menderita masalah apa pun pada jantung. Walau tidak semua nyeri dada disebabkan oleh gangguan pada jantung, memeriksakan diri ke dokter adalah langkah yang paling aman.


Penyebab Angin Duduk (Angina)
Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan asupan darah yang kaya akan oksigen secara cukup. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner. Angin duduk terjadi ketika pembuluh koroner tersebut mengalami penyempitan.

Berdasarkan hal-hal yang dapat memicu penyempitan pembuluh koroner, angin duduk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Angin duduk stabil. Aktivitas fisik (misalnya olahraga) adalah pemicu terjadinya kondisi ini. Ketika seseorang melakukan olahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah. Asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan atau penyempitan. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
  • Angin duduk tidak stabil. Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi obat. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
  • Angin duduk varian (angin duduk Prinzmetal). Dalam kasus ini arteri jantung menyempit sementara akibat spasme. Angin duduk varian bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika seseorang sedang beristirahat. Gejalanya seringkali parah. Penyempitan sementara pada arteri menyebabkan pasokan darah ke jantung menurun dan timbulah rasa sakit. Meskipun begitu, gejala angin duduk varian bisa diredakan dengan obat-obatan.

Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Beberapa faktor tersebut di antaranya:
  • Merokok. Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.
  • Kurang berolahraga. Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya angina.
  • Kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.
  • Memiliki penyakit diabetes. Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
  • Hipertensi. Jika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir. Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
  • Stres. Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Obesitas. Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
  • Riwayat. Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.
  • Umur. Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda karena pembuluh darah akan mengeras dan kehilangan kelenturannya seiring bertambahnya usia. Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.
Cara Sederhana Untuk Mencegah Angin Duduk Diantaranya:
  • Mengonsumsi Makanan Bernutrisi: Pada umumnya, kebanyakan orang memilih untuk mengonsumsi makanan secara sembarangan tanpa melihat seberapa bergizinya makanan tersebut. Orang-orang bakal lebih menikmati makanan-makanan dengan rasa yang asal enak ketimbang mempertimbangkan nutrisinya. Padahal mengonsumsi makanan yang penuh gizi seimbang bakal membantu menyehatkan organ tubuh, tak terkecuali jantung. Makanan yang dianggap bergizi di sini adalah makanan dengan kandungan serat tinggi, bervitamin dan bermineral. Contoh paling dekat dan sering kita temukan pada tips diet sehat adalah buah, sayur serta biji-bijian. Makanan-makanan tersebut adalah yang paling mampu memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
  • Mengontrol Berat Badan: Sebelumnya telah disebutkan bahwa obesitas merupakan menjadi faktor penyebab angin duduk, maka menurunkan berat badan dan mengendalikannya agar tetap pada idealnya adalah kewajiban kita. Ada banyak program diet yang bisa dipilih untuk dilakukan demi menurunkan berat badan. Ada cara menurunkan berat badan dengan olahraga dan hasilnya pun cukup cepat.
  • Menghindari atau Membatasi Asupan Garam: Ketahui bahaya garam bagi penderita hipertensi di mana garam akan selalu menjadi pantangan bagi mereka. Penderita hipertensi yang mengonsumsi makanan asin justru bakal menaikkan tekanan darah lebih tinggi. Sedangkan kita tahu bahwa tekanan darah tinggi mampu memicu jenis-jenis penyakit jantung, tak terkecuali angina.
  • Memenuhi Asupan Kalori Cukup: Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh sudah ada takarannya dan kebutuhan kalori pada orang dewasa rata-rata adalah sekitar antara 2000-3000 kalori. Maka sebaiknya jangan lebih dari itu atau dengan kata lain, hindari mengonsumsi lebih dari porsi kalori yang tubuh perlukan. Segala sesuatu yang berlebihan tak akan baik untuk tubuh, salah satunya adalah kalori.
  • Mengelola Stres: Stres juga termasuk di dalam faktor pemicu angin duduk. Alasannya adalah karena ketika kita mengalami kondisi stres, ada sejumlah hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk membuat pembuluh darah menyempit. Tekanan darah pun menjadi lebih mudah naik ketika stres itu terjadi dan tidak segera dikelola dengan baik.
  • Menghindari Kebiasaan Merokok: Bukan hal baru lagi bahwa ada bahaya merokok bagi alat pernafasan kita di mana ini bisa memicu kanker paru-paru. Merokok juga merupakan aktivitas yang bisa memicu kerusakan dinding arteri. Tak hanya itu, kolesterol tinggi pun menjadi akibatnya karena terjadi penumpukan kolesterol yang menyebabkan darah merasa sulit untuk menyuplai dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
  • Membatasi Minuman Beralkohol: Minuman beralkohol atau minuman keras tak hanya bisa membahayakan kesehatan sistem saraf otak, tapi juga organ-organ lainnya. Bahaya minuman keras bagi kesehatan sungguh besar, termasuk juga menyerang kesehatan jantung. Maka untuk membuat kondisi gejala angin duduk lebih baik dan terobati dengan benar, silakan untuk membatasi atau menghindari jenis minuman seperti ini.
  • Mengontrol Kadar Gula Darah Rutin: Diabetes diketahui menjadi bagian dari faktor risiko pemicu angin duduk, maka tentu penting untuk mengontrol kadar gula darah secara rutin. Ini memang lebih dianjurkan kepada para penderita diabetes. Tapi tak ada salahnya juga bagi yang tidak mengalami diabetes untuk juga mengecek secara teratur, setidaknya setahun 2 kali. Ini supaya mudah untuk mengetahui kondisi gula darah agar bila terjadi apa-apa bisa segera diatasi dengan cepat.
  • Menyeimbangkan Kegiatan Fisik dengan Waktu Istirahat: Pada penderita angin duduk, terlalu lelah sebaiknya dihindari. Maka mulailah cari cara untuk dapat menyeimbangkan antara kegiatan fisik dengan waktu istirahat yang cukup. Bila bingung tak tahu harus bagaimana, mengonsultasikan hal ini dengan dokter amat dianjurkan. Mintalah saran pada dokter kepercayaan Anda tentang olahraga apa yang cocok bagi penderita angin duduk.
Kenali faktor yang dapat meningkatkan resiko angin duduk dan temukan cara pencegahannya, karna angin duduk bisa terjadi pada siapa saja.
Semoga artikel di atas dapat bermanfaat, Terima kasih telah berkunjung.

Comments

Popular Posts